Widihhh… pas baca sebuah tweet yang ditulis oleh Eugene Laverty, P2R rada-rada kaget. Beliau adalah pembalap World Superbike yang membela tim Aprilia Racing. Eugene nge-twit begini, “saya baru saja menembus 210 mph di trek lurus sirkuit Aragon yang berarti lebih kencang dari MotoGP di sirkuit yang sama”.

Itu artinya topspeed RSV4 pacuan Eugene melesat sekitar 337 km per jam. Padahal Hiroshi Aoyama yang tahun lalu menggunakan Honda MotoGP di Aragon cuma mencatatkan 330 km per jam. Walaupun bisa juga dibilang enggak imbang, karena tahun lalu MotoGP masih menggunakan regulasi 800cc. Tapi tetep aja mengejutkan karena motor produksi massal bisa mengalahkan kuda besi prototipe, bukan begitu…???

Usut punya usut, rasanya wajar saja RSV4 bisa sekencang itu karena memang Aprilia mengsung DNA balap. Di tahun 2002 sampai 2004 pabrikan Italia ini pernah menurunkan Aprilia RS3 Cube di ajang MotoGP. Ketika kuda besi MotoGP lainnya “hanya” menelurkan daya 240 dk, RS3 Cube sudah menelurkan tenaga 260 dk!

Dan ternyata punya power yang gede enggak bikin motor ini sukses di ajang MotoGP. Buktinya Aprilia akhirnya keluar dari ajang MotoGP Championship di tahun 2004.

Alasannya RS3 Cube terlalu sulit dikendalikan yang bikin kedodoran di tikungan. Motor kencang tapi kalo susah dikendalikan ya sama aja bo’ong bro! Mana bisa dipake buat meraih gelar juara dunia…???

Itu sebabnya Valentino Rossi sampe sekarang masih riset habis-habisan untuk mengejar handling di Ducati Desmosedicinya! Kesimpulannya: power is nothing without control, hehehe…!!!